Sejarah Sastra Rusia

Sejarah karya sastra Rusia diawali dengan beberapa karya yang ditulis dalam bahasa Rusia kuno. Karya-karya tersebut misalnya “The Tale of Igor's Campaign” dan “Praying of Daniel the Immured” dan kesemuanya anonim. Karya lain yang mengawali lahirnya kesusasteraan Rusia antara lain Zadonschina, Physiologist, Synopsis and A Journey Beyond the Three Seas...

Sejarah Sastra Di Amerika

Sejarah penulisan karya sastra di Amerika berkaitan erat dengan para imigran yang berasal dari Inggris. Sedikit-banyak kebudayaan dan tren sastra di Britania mempengaruhi apa yang ada di Amerika

Selamat Datang..

Ini adalah halaman karya sastra saya. Blog ini masih dalam pembangunan. Bagi teman-teman yang punya minat sama yaitu sastra siap-siap tukeran link dan sering-sering main ke sini ya..

Selamat Datang..

Ini adalah halaman karya sastra saya. Blog ini masih dalam pembangunan. Bagi teman-teman yang punya minat sama yaitu sastra siap-siap tukeran link dan sering-sering main ke sini ya..

Selamat Datang..

Ini adalah halaman karya sastra saya. Blog ini masih dalam pembangunan. Bagi teman-teman yang punya minat sama yaitu sastra siap-siap tukeran link dan sering-sering main ke sini ya..

Jumat, 30 Desember 2011

Lumpur


Selama ini dia menggarap sawahnya sendiri. Tidak ada yang menolongnya. Usianya sudah beranjak tua. Sementara anak-anaknya sudah tinggal di kota. Mencari uang untuk keluarga mereka sendiri. Dunia penuh tuntutan. Dan setiap orang terbebani oleh tuntutan masing-masing yang berbeda-beda. Itu sungguh disadari Sumarta. Karenaya ia tak mengharap anaknya mengunjungi setiap setengah tahun atau bahkan setiap setahun sekali.
Dua ekor kerbau yang dipelihara mungkin lebih pantas ia sebut sebagai anak, karena setiap hari ia melayani keperluan peliharaannya itu. Bukankah begitu tugas orang tua? Memberi dan melayani. Setiap hari Sumarta menyiapkan pakannya. Onggokan jerami kering bertumpuk dibelakang rumah gubugnya. Dari situlah ia memberi sarapan kepada kedua kerbaunya. Sore hari kedua kerbaunya itu dibawa ke lapangan tidak jauh dari rumahnya. Untungnya bulan-bulan ini musim hujan, sehingga rumput dilapangan hijau dan tebal. Cukup bergizi untuk kedua ternaknya.
Sayangnya, sudah dua hari dua malam salah satu kerbaunya sakit. Si kerbau terus mengeluarkan liur dan tertelungkup lemah. Kemarin ia paksa berdiri namun langsung jatuh tertelungkup. Sedang hari ini sama sekali si kerbau tak mau berdiri. Sebaskom air dan setumpuk jerami kering tak mengundang seleranya. Si kerbau hanya memandangi hidangan yang diberikan tuannya itu. Seolah-olah itu bukan makanan. Sumarta tak tahu apa penyakitnya. Sumarta bukan dokter hewan. Sumarta tak tahu penyakit hewan. Penyakit manusia saja ia buta apalagi harus memikirkan jenis-jenis penyakit binatang ?
Tak ada yang bisa Sumarta lakukan kecuali mengasapi kandang sapi. Biasanya Sumarta hanya mengasapi kadanga di sore hari. Namun, karena salah satu ternaknya sakit Sumarta asapi kandang hingga larut malam.
Ini malam kedua Sumarta duduk hingga larut di kandang. Ia teringat perjalanan hidupnya. Bagaimana dahulu ia menunggui anak-anaknya bila mereka sakit. Ditungguinya anaknya hingga pagi. Bahkan si sulung pernah ia gendong ke puskesmas di desa sebelah hingga kakinya berdarah. Itu cerita indah dahulu. Dan sekarang ia menunggui ternaknya bagai menunggui anak-anaknya dahulu. Ia merasakan sesuatu yang aneh. Ia baru sadar, kalau kerbau-kerbaunya tidak akan pernah meninggalkannya. Kerbau-kerbaunya akan lahir dan mati di sini. Di rumahnya.
***
Dua bulan kemudian.
Selama ini dia menggarap sawahnya sendirian. Benar-benar sendirian dan terkucil. Sahabat dan keluarganya hanyalah sepetak tanah berlumpur yang cukup subur. Hasilnya memang tak seberapa, apalagi tanahnya tidak diberi pupuk kimia. Hanya pupuk organik biasa. Pupuk organik pun ia kira-kira sendiri. Bukan dari hasil pelatihan dari dinas pertanian atau semacamnya.
Dunianya kini hanya rumah gubug dan sepetak tanah persawahan. Dua ekor kerbau yang dulu dipelihara kini tiada. Satu ekor ia jual karena kebutuhan perut sementara kerbau yang satu lagi mati karena sakit. Entah sakit apa. Yang lebih menyayat ia terkucil dari dunia luar dan keluarga. Terkucil dari dunia luar karena Sumarta adalah penduduk lansia yang tinggal jauh di pedalaman dan tak punya fungsi sosial yang jelas. Mungkin kesendirian dan kemandiriannya lebih baik daripada keberadaannya di keramaian masyarakat. Tak juga ia berharap sang anak menjenguknya. Memang sesekali harapan itu muncul tapi segera ia tepis karena tak ingin sakit karena hancurnya sebuah harapan.
Malam ini, tidur Sumarta diiringi sedikit kebahagian. Bahagia karena bau lumpur sawah tercium ketika ia hendak tidur.
“Inilah yang menemaniku sejak aku lahir hingga nanti mati”. Begitu gumamnya.
Suara jengkerik juga terdengar malam. Suaranya seperti tenggorokan yang tercekat namun terus berusaha bernyanyi. Nyanyian harapan dan kegembiraan.
Malam itulah, dalam hidupnya, ia tersenyum ketika tidur dan menutup mata. Malam itu ia baru menyadari bahwa aroma lumpur bisa begitu harum. Malam itu ia tidur dengan lelap diselimuti aroma lumpur yang menerobos dinding anyaman bambu rumah gubugnya.
“Ya inilah rumahku” Lagi-lagi ia bergumam begitu aroma lumpur sawah ia hirup dalam-dalam. “Hendak kemana lagi aku ? Kalau bukan di sini.”
Malam makin larut dan gelapnya menyelimuti segala yang hidup dan mati.

***
Dua minggu kemudian.
Gubug tua itu akan dibongkar. Para orang-orang suruhan tengah membongkarnya. Diantara mereka ada yang membawa linggis dan pencatut paku. Ada juga yang membawa alu. Mungkin, untuk menghancurkan dinding dari anyaman bambu yang rapuh dan kotor itu.Mereka adalah orang-orang suruhan anak Sumarta.
Sementara Sumarta telah meninggal 3 hari yang lalu. Jenazahnya ditemukan 10 hari setelah ia meninggal dalam keadaan tidur di kamar rumah gubugnya.  Jenazahnya telah berbelatung. Dan mungkin sekarang belatungnya telah menyelinap ke dalam tanah. Menyuburkan tanah rumah gubugnya yang mungkin kelak akan menjadi sawah kembali.
27 December 2011

Kamis, 22 Desember 2011

Motivasi

Setelah kesulitan membuka file lain, kuputuskan menulis di sini saja. Entah mengapa pasword-nya tidak bisa kupecahkan. Padahal pasword yang kubuat, ga beda-beda amat dengan file2 lain. Jadi passwordnya itu-itu juga. Namun sayang ga bisa dibuka.

Motivasi lebih banyak ditentukan oleh pengalaman dan proses perilaku. Termasuk juga pendidikan sewaktu usia dini. Hal ini mencegah anggapan bahwa motivasi (sikap selalu termotivasi) adalah pembawaan yang sudah ada sejak lahir. Motivasi sebagai sikap mental merupakan hasil pahatan dari sikap-sikap mental dan asumsi yang terbangun sejak lahir. Pada orang dewasa, kualitas2 tadi masih bisa diajarkan, namun hasilnya tidak akan sebagus bila dilatih sejak kecil. Motivasi, sebagaimana kedewasaan, bisa dipelajari namun sulit untuk diajarkan. Artinya, keterlibatan total secara mental dan fisik sangat dibutuhkan dalam membiasakan diri termotivasi dan optimis.

Achievement motivation, oleh para ahli, diartikan sebagai sikap ataupun keinginan untuk meraih suatu prestasi lebih yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang lain dalam bidang yang sama. Memang, dalam definisi ini, masih relatif (teridentifikasi dengan perbandingan terhadap yang lain). Dalam pertandingan olahraga dan kompetisi yang ketat dalam dunia bisnis atau bahkan politik, akan memunculkan orang-orang dengan motivasi tinggi. Namun, bila adanya kompetitorlah yang menimbulkan motivasi, maka hal ini masih penuh kelemahan. Kelemahannya, motivasi jenis ini hanya ada bila ada kompetisi. Bila kompetisi menghilang, baik karena dominasi yang absolut ataupun kemenangan yang diraih dengan mudah, maka motivasi pun hilang. Mungkin pembahasan motivasi akan lebih menarik bila di libatkan contoh kasus seseorang yang termotivasi bukan karena kompetisi, tapi karena kebutuhan. Misalnya, seorang ibu yang harus kerja keras karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Mungkin akan timbul sedikit perdebatan; apakah motivasi itu harus dengan kerelaan atau bisa juga dalam keadaan terpaksa. Menurut hemat saya, keterpaksaan tidak akan menghasilkan kerja yang antusias, bersemangat dan excellent result. Jadi, bukan pada terpaksa atau tidak terpaksa seseorang itu bisa disebut termotivasi ataupun tidak sedang termotivasi. Motivasi lebih menekankan pada kualitas-kualitas kerja yang ada pada seseorang. Baik pra, intra dan pasca kerja.

Sebagai penutup, saya sisipkan sebuah hadis dari Rasulullah SAW. Dimana Rasul memuji person-person yang memiliki hati seperti burung. Seekor binatang- yang saya amat yakin- tidak pernah tahu apa yang akan ia dapat ketika pagi-pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Burung hanya mengerti bahwa seekor burung harus terbang mencari makan. Hamparan langit luas yang membentang di hadapannya bukanlah sebuah kekosongan yang menyulitkan pencarian penghidupan. Justru seluas itulah harapan sang burung untuk mendapatkan rezqi. Yaitu, janji Allah yang tak pernah diingkari.

"Bersabda nabi SAW : Akan masuk Jannah, orang-orang yang memiliki hati bagaikan burung."

My home 8-07-08
to everyone whom world become harder, but haven’t yet see the promised

Minggu, 18 Desember 2011

Thank You


Aku belum tidur sampai sekitar jam 12 malam. Entah apa yang merasukiku. Lagu sendu kudengarkan. Kata xxx, bila orang suka mendengarkan lagu seperti ini dia sedang feeling blue. Entahlah.

Aku tak mengerti tentang cinta. Sudah lama aku yakin aku  tak akan jatuh cinta. Bukan karena trauma. Karena cinta adalah pilihan. Kau bebas mencintai siapapun yang kau ingin. Masalahnya adalah bagaimana caranya mencintai dengan alasan dan cara apa kau lakukan. Tak penting siapa yang kau cinta, yang jadi pertanyaan adalah mengapa dan bagaimana kau mencintainya.

Andaikan kau ada di depanku, aku pun bingung akan bilang apa. Karena aku tak pernah berpikir bahwa akan mudah mendapatkanmu. Kurasa posisiku sekarang ibarat serdadu yang baru pulang dari peperangan dan menemukan kampung halamanku telah berubah total. Dan aku pun kesulitan mengenali orang-orang terdekatku. Yang paling sulit adalah mereka pun tak mengenaliku. Padahal aku adalah anak mereka, saudara mereka, kakak mereka, tetangga mereka yang telah lama pergi berperang. Tentu saja kini aku telah berubah. Sekarang aku adalah seorang serdadu yang punya tugas berat, dihantui resiko kematian, tak pernah yakin apakah bulan depan masih tetap hidup-namun aku tetap anak kecil yang dulu mereka kenal. Aku tetap kasih sayang itu. Bukankah peluru yang dahulu aku hindari, musuh yang kubunuh demi mempertahankan nyawaku adalah demi pertemuan ini? Pertemuan dengan orang yang menyayangiku dan selalu ada hatiku.

Hidup mungkin adalah tentang dengan siapa kita akan menikah ? Hidup mungkin adalah tentang seperti apa kita akan menjalani hari-hari kita esok pagi ? Hidup mungkin tentang kenyamanan bergaul dengan orang-orang yang telah lama kita kenal dan tak akan menuntut kita berubah sedikitpun. Hidup mungkin tentang apa yang kita rasakan semata. Titik. Bila menyenangkan jalani, bila menyusahkan tinggalkan.

Maafkan, kadang aku merasa hidup bukan sekadar tentang dengan siapa kita akan menikah. Bukan juga tentang bagaimana besok pagi kita menjalani hari, apakah dengan model rambut cepak atau gondrong, bukan juga tentang apakah kita akan terus bercelana jin atau celana kain. Hidup bukan juga sekadar tentang penghormatan orang disekitar kita, pujian dan sanjungan. Hidup bukan pula tentang rasa nyaman di hati kita pribadi.

Aku selalu teringat orang yang terus berjuang seharian hanya demi uang 4000 perak. Padahal hidupnya tak cukup ditutupi dengan 4000 perak. Namun dia terus bekerja keras. Meski harus narik becak. 24 jam menunggu dan hanya dapat satu penumpang. Mengapa ia melakukannya ? Aku selalu heran dengan orang yang bertahan dalam posisi berlawanan dengan ortu, hanya karena mempertahankan calon suami pilihannya sendiri. Walau harus menanggung siksaan, badan kurus dan hati yang terus terkoyak. Mengapa ia melakukannya ? Apa yang ia cari ? Aku tak mengerti mengapa sahabatku terus memakai kaos kaki, padahal kakinya sakit (luka/infeksi). Hanya untuk mempertahankan agar aurat tak kelihatan. Mengapa kalian semua begitu kukuh mempertahankannya ? Apa yang kalian cari ?

Aku hanya bertanya. Aku hanya belajar. Semoga jawabannya tak tuntas agar aku tak berhenti belajar.
Kau pasti sudah tidur sekarang.

Aku tak tahu akan menjadi apa akhir kisah kita. Biarkan semua mengalir dan waktu akan menjawab mengapa aku selalu menunggu. Dahulu aku berharap kau ada di depanku dan akan kujelaskan semua mengapa dulu ku meninggalkanmu.

Cinta mungkin tak terlalu kuat menyatukan perbedaan yang ada. Cinta mungkin terlalu menyesakkan untuk membuat nyaman perbedaan yang selalu muncul. Cinta mungkin hanya sekadar pemanis bibir dimana kenyamanan pribadi dan omongan orang bisa mengalahkannya. Cinta mungkin hanya sekadar hiasan di novel dan film-film dimana dia harus diusir dari kehidupan nyata, karena kehidupan nyata hanya membutuhkan barang-barang dan kenyamanan badani bukan ketulusan hati dan kasih sayang. Cinta mungkin hanya fantasi di saat remaja dan harus dihilangkan ketika dewasa, karena orang dewasa hanya membutuhkan pekerjaan, uang, status, rumah, makan dan minum-tak lebih. Cinta adalah hayalan di kepala, karena ia tak mampu menyatukan apapun.

Maaf, kadang aku seperti wanita. Terlalu mendramatisir. Kadang terlalu rasional, sehingga ada beberapa hati yang harus menanggung akibatnya.

-3 bulan terakhir tahun 2008-

Selasa, 13 Desember 2011

Cerita di Balik Cerita

Behind The Story
Kata orang, karya yang bagus adalah karya yang dilator belakangi sebuah realita. Alhamdulillah hari ini banyak realita yang kualami maupun kulihat. Aku akan menuliskan sebagian dari pada yang telah terjadi. Tentu aku tidak akan gegabah menuliskan kisahku sendiri. Karena aku punya privasi.
Hari ini ada seorang teman yang tengah dicari partner bisnisnya. Ya, aku pernah mengalami apa yang ia rasakan sekarang. Rasanya tak ingin ketemu dengan siapa pun. Seperti sekumpulan anak kucing yang amat nyaman bersembunyi di bawah badan induknya.
Setiap peristiwa mempunyai latar belakang. Sama seperti adagium peristiwa-peristiwa politik; “Tak ada kejadian yang benar-benar kebetulan”. Tak ada seseorang menjadi suatu jabatan politik tertentu karena dia pintar dan aktiv sekian tahun di suatu partai. Sama sekali tak matematis seperti itu. Selalu saja ada factor x yang membuat dan menentukan mengapa ia terpilih menjabat suatu posisi tertentu.
Oleh karena itu, mengetahui factor-faktor x setiap peristiwa – tidak hanya politik, akan membuat ada bijaksana dan tepat bersikap.
Cukup untuk tulisan hari ini. Hope can make it little longer next time.
30-05-11

Rabu, 07 Desember 2011

Sandiwara Jalanan: Warnet-warnet terbaik di Purwokerto

kota purwokerto, purwoketo lama, purwokerto, banyumas, mendoan
Ini bukan cerita investigasi. Ini bukan sebuah ulasan berita yang disponsori pihak-pihak terntu (para pemilik warnet maksudnya). Ini hanya cerita pengalaman seorang yang hari-harinya hampir tidak bisa dipisahkan dari internet dan warnet (karena ga punya laptop/modem sendiri....:D

Untuk menjaga netralitas, tidak akan saya sebut alamat warnet-warnet tersebut. Kecuali kalau komisi yang saya terima.Jadi, silakan anda cari sendiri alamat warnet yang saya maksud.

Selama hampir 10 tahun pengalaman ngubek-ngubek warnet di purwokerto, akhirnya saya punya beberapa favorit.

Memang, ada kesan warnet menjadi tempat yang tidak sehat. Tapi kesan itu sedikit demi sedikit mulai terkikis (kayaknya...).

Favorite saya antara lain: Spectra, Leon net, Neo net, Fun net, Sofia net, Moon net. Kalau diperhatikan nama warnet2 itu selalu diakhiri kata "net". Kenapa gak diakhiri kata "bos" saja ya..? (eh ga penting ya...?

Spectra, Leon dan Fun saya sukai karena koneksinya relatif paling cepat dibanding yang lain. Maksudnya, untuk download dan upload sama-sama cepet. Beberapa tahun yang lalu, Spectra jadi juara (menurut saya lho) untuk kecepatan download. Dalam setengah jam saya bisa download lebih dari 60Mb. Itu artinya, dalam setengah jam bisa download hampir 5 album musik dalam format mp3. Tapi, sejak Spectra menyediakan game online, kemampuan download sedikit menurun dan kemampuan upload amat menurun. Leon net, berada pada posisi rata-rata. Mungkin pendapat saya seperti ketika Bepe mengomentari Ponaryo, "tidak punya kelebihan dan tak punya kelemahan".Sedangkan fun net cepat dan nyaman karena masih baru.

Sementara untuk sofia, moon dan neo secara kecepatan berada di bawah 3 warnet yang saya sebutkan di paragraf sebelumnya. Tapi kelebihanya adalah dekat, jarang penuh - jadi kalau kita ke situ seringnya ga perlu nunggu, dan (ini yang saya suka) koleksi lagu dan video clip lumayan lengkap. Jadi kalau mau upload tinggal copy saja.

Ini sih menurut saya lho, what about your opinion. Please, feel free to share.

Selasa, 06 Desember 2011

Tema Akhir Tahun

Menjelang akhir tahun, saya akan post sebuah tulisan dari awal tahun 2011 berjudul "Tema". Agak kontradiktif memang, sebuah tulisan awal tahun dipakai untuk mengakhiri tahun. Tapi di situlah uniknya. Karena dengan begitu saya bisa menyadari bahwa kesedihan-kesedihan di awal tahun ternyata di akhir tahun sudah tidak diingat lagi, alias lupa. Happy reading....

Tema

Tema di awal tahun 2011 masih tentang hati. Hati yang mengenang. Hati yang mengingat. Hati yang tersenyum ketika bertemu. Hati yang ternyata masih tetap bisa tersenyum-senyum sendiri walau dalam kesendirian.
Apa kabarmu hari ini?
Aku menanyakannya seolah-olah kau ada ada di depanku. Kuakui kulakukan ini tidak hanya padamu. Kulakukan ini sampai Dia memutuskan kepastian untukmu dan untukku. Mungkin ini sapaan terakhirku dalam tulisan. Karena besok – mungkin, hatiku telah berubah atau tak layak lagi aku menyapamu. Sekalipun dari sebuah tulisan yang hanya aku dan debu-debu kamarku yang membacanya.
Syair-syair pendek adalah kesukaanku. Karena langsung mengatakan inti-inti persoalan. Semakin banyak kumenulis, semakin terlihat aku ingin berlama-lama dengan tema ini.
Ada satu yang lucu. aku jarang sekali menulis nama orang dalam tulisanku. Hmm padahal aku sendiri yang akan membacanya. Hahaha.. aku bahkan malu pada diriku sendiri. namamu kadang terselip dalam ucapan-ucapan hatiku. Dalam mimpi kadang aku tak sengaja mengucapkan namamu. Padahal yang didepanku adalah orang lain. Ya itulah mimpi. Allah memberikan ilham dan pertanda pada orang-orang suci lewat mimpi. Sementara Allah memberiku mimpi untuk ‘meledekku’. Namun, aku tak marah dengan pemberian mimpi macam itu. aku hanya tertawa. Aku hanya menertawakan mimpi lucuku itu.
Awal 2011 akan kau awali dengan sesuatu yang baru. Tak tahu aku apa itu. namun, dilihat dari gaya tulisanmu. Kau bahagia. Antusias. Optimis. Dan bahagia. Harus berkata apa lagi aku? Nikmati harimu. Selamat menyusun bata-bata hidupmu.
  -5 januari 2011-

Minggu, 04 Desember 2011

Selamat Mengenang

Apa yang terbaik untuk kita ?
Bila  ada yang bertanya seperti itu aku akan menjawab, ‘yang terbaik adalah apa yang telah terjadi dan apa yang ada sekarang” ya, kehilangan tempo hari adalah yang terbaik yang menimpaku. Memiliki kenangan adalah yang  terbaik bagiku. Coba pikir ? Kalau kejadian waktu sltp terus dipelihara sampai sekarang, belum tentu kenangan yang terbentuk menyenangkan. Kalaupun kisah cintaku berjalan lancar sampai sekarang, rasa yang sebenarnya ada padaku dan padanya mungkin hanya jadi rahasia. Intinya, kenangan ini adalah anugrah. Intinya, ini yang terbaik terjadi pada kita. Intinya, sekerang aku mengetahui siapa dirimu.

Harus diakui, rasa ini adalah ‘kehilangan’. Namun, siapatah diriku menentukan ia adalah milikku ? hehehe3x. aku hanya berhak memilikimu sebagai kenangan hikhik…2x Kan kenangan gratis dan ga ada surat izin memiliki kenangan (SIMK).

Meski suatu saat aku ingin bertemu, namun sebisa mungkin keinginan ini tak di tumbuh kembangkan (tanaman kali). Posisi kami masing-masing sudah tepat dan cukup baik. Ibarat tim sepakbola, pelatih sudah menempatkan aku diposisi yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan tim. Dan aku tak ingin merusak tim. Minimal aku tahu kau di sana-sampai suatu saat nanti aku melupakanmu.

Ibarat superman yang kadang merindukan planet kelahirannya. Aneh memang bila seorang superman ‘homesick’, tetapi itulah manusia seutuhnya (superman kan manusia juga kan??). Maka ijinkanlah barang sebentar aku menikmati apa yang berhak aku miliki yaitu ‘kenangan’.

Selamat Mengenang . . . .

030809    
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More