Rabu, 01 Agustus 2012

Inflasi Hiburan


Saya kira sudah banyak yang menulis tentang inflasi ibadah atau inflasi jilbab/kerudung – terutama di bulan Ramadhan ini. Inflasi ibadah artinya begitu banyak orang beribadah. Saking banyaknya orang beribadah, kualitas ibadah itu tidak diperhatikan dan nyaris menjadi sia-sia. Begitu juga dengan jilbab atau pun kerudung.
Ini pandangan manusia lho. Manusia bisa skeptis dan sinis. Namun Tuhan tidak dan saya kira memang begitu. Tetapi, tulisan ini tidak dalam rangka menghentikan orang-orang yang beribadah dan memakai jilbab/kerudung. Bagaimanapun kualitas aktivitas mereka saat ini.

Oleh karena itu, saya ingin menyoroti yang masih jarang dibahas. Yaitu hiburan di bulan Ramadhan. Kondisi yang menarik adalah, justru tayangan hiburan di bulan Ramadhan malah tambah banyak. Tayangan religius pun nambah, tetapi saya kira persentasenya kalah. Saya belum punya data statistik pasti namun dari yang kita lihat seperti itulah kelihatannya. Sebelum, berbuka dan sahur ada tayangan sinetron, lawak, musik, variety show (lawak, talkshow atau quiz) mengambil durasi hampir 1 jam. Ada yang lebih. Bagi saya itu semua adalah hiburan. Meski ada yang beralasan itu semua bermuatan religius. Namun, akan makin jelas kelemahannya bila ditanya berapa persentase muatan religiusnya. Tidak terlalu banyak nampaknya.

Bagi saya persentase muatan religius, bukanlah berita tentang keramaian di bulan Ramadhan, kebiasaan selebriti di bulan Ramadhan dan sejenisnya. Bulan Ramadhan adalah bulan membangun ruhiyah. Ruhiyah adalah kualitas ‘sinyal’ manusia terhadap Allah. Bila telepon seluler menguat sinyalnya karena dekat dengan BTS, ‘sinyal’ manusia dan Allah SWT menguat ketika manusia dekat dengan Allah. Caranya dengan terus menerus taat pada perintahnya. Seolah-olah engkau Melihatnya atau paling tidak engkau merasakan bahwa Dia mengawasimu.
Selamat Berpuasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More